Bupati Melantik 33 Kades
Mediakeraton.com, Balut – Bupati Banggai Laut, Sofyan Kaepa,SH melantik 33 kepala desa (Kades) terpilih hasil Pilkades serentak tahun 2023, Rabu (1/11).
Lapangan upacara kantor Bupati Balut yang menjadi lokasi pelantikan nampak ramai setelah jajaran Forkopimda dan seluruh stake holder terkait menempati kursi yang tersedia.
Dalam amanatnya, Bupati menekankan perlunya kekompakan sikap para kades dalam menjalankan kebijakan sesuai aturan berlaku.
“Perlu saya ingatkan para Kades. Kita ini di jajaran pimpinan, kaki kanan kita dekat dengan penjara, kaki kiri kita di kuburan. Kalau kita berjalan baik, maka selamat, jika berbuat jahat maka kita akan menerima resikonya. Dan untuk para Kades harap perhatikan, kalian nantinya akan berhadapan dengan dua keuangan, ADD dan DD, keduanya ini adalah uang negara yang harus dipertanggungjawabkan,” pesannya.
Peran Strategis Ibu Kades
Bupati Sofyan juga memberi perhatian khusus atas peran ibu Kades selaku pendamping suami sekaligus sebagai ketua tim penggerak PKK Desa.
Dia mengingatkan agar para ibu Kades mengambil peran strategis sebagai penyeimbang dan pengarah gerak langkah sang Kades.
“Ibu Kades bisa belajar pada isteri saya. Yang mana suatu ketika saya keluar daerah, ibu bilang, Pak, lihat berita televisi. Saya lihat ada pejabat yang ditangkap KPK,” ungkapnya.
Jadi lanjut Sofyan, peran para isteri untuk selalu mengingatkan bahwa para Kades bukan mengelola uang pribadi.
“Jangan ambil yang bukan hak kita, ya..!? Dan jangan memperkaya diri di saat kita punya jabatan. Karena jabatan ini hanya titipan. Kita upayakan ke depan ini jangan lagi terjadi ada kepala desa yang bermasalah hukum. Jadi saya minta kades harus sering koordinasi,” tandas Sofyan.
Berdasar pengamatan selama proses Pilkades Balut memang terdapat sejumlah keberatan dan gugatan yang mewarnai.
Meski pelantikan hari ini tergolong cukup lancar dan khidmat, namun beberapa ASN yang menyimak berpandangan bahwa konstruksi penekanan dalam sambutan Bupati Banggai Laut merupakan kode keras agar para Kades lebih berhati-hati mengelola keuangan.
“Kita ada Inspektorat, ya…!? Salah jika Kades memandangnya sebagai dinas yang menakutkan, salah itu… Dalam hubungan ini Inspektorat justeru adalah tempat bertanya Kepala Desa,” pungkas Sofyan. (Dzulfikar)