Aljufri Pamuna Ditunjuk sebagai Pj Kades Matanga, Gantikan Ariyando Mataiya
Mediakeraton.com, Banggai Laut (15/3/25) – Setelah insiden penyegelan kantor desa akibat ketidakhadiran Kepala Desa Ariyando Mataiya dalam musyawarah APBDes 2025, Pemerintah Kabupaten Banggai Laut resmi menunjuk Aljufri Pamuna sebagai Penjabat (Pj) Kepala Desa Matanga.
Penunjukan ini dilakukan untuk memastikan pemerintahan desa tetap berjalan serta mengembalikan stabilitas pelayanan kepada masyarakat.
Dengan ditunjuknya Aljufri Pamuna, warga kini berharap ada kejelasan terkait pengelolaan pemerintahan desa yang sebelumnya sempat terhambat.
Keputusan ini diambil setelah desakan masyarakat yang meminta penyelesaian cepat atas kekosongan kepemimpinan di Desa Matanga.
Sebelumnya, warga melakukan aksi penyegelan kantor desa setelah Ariyando Mataiya tidak hadir dalam musyawarah penetapan APBDes 2025 pada 13 Maret lalu.
Baca juga : Kades Matanga Mangkir Di Musyawarah APBDes 2025, Ada Apa!?
Ketidakhadiran Kades saat itu menimbulkan ketidakjelasan dalam pengelolaan anggaran desa, terutama terkait dana APBDes yang telah dicairkan.
Protes warga semakin meningkat setelah berbagai upaya mencari Ariyando Mataiya tidak membuahkan hasil.
Dengan ditunjuknya Pj baru, pemerintah daerah berharap situasi desa segera kondusif dan pelayanan publik kembali normal.
Fokus Pj Kades: Tata Kelola dan Pemulihan Kepercayaan Publik
Sebagai pemimpin sementara, Aljufri Pamuna menyatakan kesiapannya untuk memulihkan stabilitas pemerintahan desa dan memastikan transparansi dalam pengelolaan anggaran.
“Saya akan menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab, memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan, serta menjalin komunikasi dengan semua pihak untuk membangun Desa Matanga yang lebih baik,” ungkapnya.
Pemerintah daerah juga menegaskan bahwa Aljufri Pamuna diberi kewenangan penuh dalam mengelola pemerintahan desa hingga ada keputusan lebih lanjut terkait jabatan Kepala Desa definitif.
Masyarakat Desa Matanga menyambut baik penunjukan ini dan berharap kepemimpinan baru dapat membawa perubahan positif, terutama dalam aspek transparansi anggaran dan pelayanan publik.
Kini, perhatian tertuju pada langkah awal yang akan diambil Pj Kades dalam menata kembali pemerintahan desa serta memastikan bahwa seluruh kebijakan berjalan sesuai prosedur.
Dengan adanya kepemimpinan baru, warga berharap konflik sebelumnya dapat terselesaikan, dan Desa Matanga dapat kembali fokus pada pembangunan serta kesejahteraan masyarakat. (Dzul)