Malabot Tumbe Dari Sudut Pandang Pemerhati Budaya
Husain Katili (Dewan Pengkajian Sejarah Dan Kebudayaan Banggai).
“Sebaiknya Kegiatan ini diikuti dengan usaha pengkajian ulang secara komprehensif dari aspek sejarah atau biasa kita sebut Re-konstruksi sejarahnya agar pelaksanaan kegiatan adat yang terangkum dalam ritual Malabot Tumbe bisa sesuai dengan tatanan orisinil (asli) warisan leluhur.
Perlu ada suatu konsensus bersama agar Sejarah yang dipahami di tiga wilayah kabupaten bersaudara yang hulu dan muaranya dari Banggai Laut ini menjadi lebih objektif serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai bagian dari khazanah ilmu pengetahuan.
Harapannya, pemerintah, komunitas adat dan para peneliti bisa duduk bersama membangun kesepahaman tentang akar peradaban Banggai sehingga budaya yang adiluhung ini senafas dengan aspek kesejarahannya”