BBIP Panen Parsial Udang Vaname
BANGGAI – Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Balai Benih Ikan Paisubatango (BBIP) sejak awal Agustus lalu telah mencoba diversifikasi produk.
Jika selama ini, fasilitas kolam atau bak-bak pembenihan maupun pembesaran lebih mengarah ke pemeliharaan ikan sejenis Kerapu dan Sunu, maka terhitung tanggal 14 Agustus 2023, pengelola BBIP memutuskan mencoba prospek pembesaran Udang.
Mereka memilih jenis Udang Vaname.
Memulai debutnya, BBIP mendatangkan sebanyak 75.000 Benur (bayi udang).
Baca juga :
2024, Diskan Balut Cetak Rekor DAK
Untuk menampung benur sebanyak itu mereka memang telah siap dengan 14 buah bak atau kolam pembesaran yang sebelumnya untuk budidaya ikan Kerapu.
Terlihat sebagian bak berbentuk bulat berdiameter 4 meter sedang yang lainnya berbentuk persegi empat dengan ukuran 3×4 meter.
“Tebaran benur mulai pada 14 Agustus. Pemeliharaannya kami menggunakan metode Indoor dan Outdoor,” kata Syahban Jonde, pengelola BBIP saat wawancarai kemarin, Selasa (14/11).
Kepada media ini Syahban menerangkan, pertumbuhan benur ternyata sangat pesat dan sehat. Terbukti baru berjalan dua bulan pemeliharaan, ukurannya sudah berada di size 100 sampai 115.
Udang yang makin membesar menyebabkan bak tampung nampak mulai sesak sehingga berdasar laporan BBIP, Plt. Kadis Perikanan, Herto Sampelan memerintahkan panen parsial.
“Sebenarnya kalau ukuran pasar, size 100 itu standar keekonomiannya masih rendah, tapi karena kapasitas bak yang hampir tidak muat lagi maka udangnya harus dikurangi,” kata Syahban.
Baca juga :
Pimpin Nasdem Balut, Tanggung-Jawab Sofyan Makin Besar
Ia menjelaskan, panen parsial bermaksud untuk mengurangi populasi udang dalam bak karena seiring pembesaran benur, telah terjadi kepadatan dalam wadah penampungan.
“Sempitnya ruang gerak bisa mengganggu pertumbuhan udang. Pembesaran akan melambat bahkan bisa gampang kena penyakit,” kata dia.
Bisnis Yang Cukup Menjanjikan
Selain Herto Sampelan, nampak wakil Bupati, Ablit H. Ilyas dan beberapa pimpinan OPD ikut memantau langsung pelaksanaan panen perdana pada hari Jum’at tanggal 13 Oktober lalu.
Hasilnya, terangkat sebanyak 150 kg udang Vaname seukuran jari tengah orang dewasa.
Plt. Kadis Perikanan, Herto Sampelan nampak sangat menikmati dan bangga dengan pencapaian itu. Ia mengakui bahwa prospek Udang Vaname tergolong bisnis yang menjanjikan dan pemeliharaannya juga cukup mudah.
“Ini termasuk cepat pembesarannya. Mungkin karena kondisi air yang bagus dan pencahayaan cukup,” kata Syahban Jonde, kepala unit BBIP.
Terkait pemasaran, Syahban Jonde menyatakan tak ada kesulitan. Hasil perdana panen parsial itu sebagian mereka berikan kepada para petinggi Kabupaten yang menghadiri acara dan sisanya mereka jual.
Sejauh ini, Syahban menyebut pihaknya telah memanen sekitar 300 kg Udang Vaname berdasar permintaan pelanggan.
“Langsung habis padahal hanya untuk pasaran lokal saja,” ungkapnya mengakhiri pembicaraan. (Dzulfikar)